Senin, 15 Agustus 2016

UJI PEMBEDAAN, UJI STIMULUS TUNGGAL


UJI PEMBEDAAN, UJI STIMULUS TUNGGAL
  Uji sensoris (uji organoleptik) adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan untuk mengukur, menganalisa dan menggambarkan tanggapan mengenai suatu produk, sedangkan pengindraan merupakan hasil pengenalan alat indra akan rangsangan yang diterimanya. Rangsangan yang dapat diindra dapat berupa rangsangan yang bersifat mekanis (tekanan, tusukan), bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), atau bersifat kimia (bau, aroma, rasa).
  Kemampuan pengindraan ini meliputi kemampuan mendeteksi (detection), mengenali (recognition), membedakan (discrimination), membandingkan (scalling), dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka (hedonik).
    Pengujian ini bersifat penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh penguji atau pelaku yang melakukan pengukuran.
            Apa saja yang perlu disiapkan untuk melakukan pengujian ini?

PERSIAPAN UJI ORGANOLEPTIK

A.     Panelis
Dalam penilaian atau analisis mutu dan sifat-sifat sensorik suatu produk, panel bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel ini merupakan kumpulan orang atau kelompok yang berrtugas menilai dan menguji suatu produk, sedang orang yang menjadi anggota panel disebut panelis.

B.      Laboraturium Pengujian
Untuk melakukan uji sensori dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari bagian persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi. Ruang pencicip memiliki beberapa persyaratan yaitu ruang yang terisolasi dan kedap suara sehingga dapat dihindarkan komunikasi antar panelis, suhu ruang yang cukup sejuk dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral, karna warna dapat mempengaruhi warna komuditi yang diuji.

C.      Persiapan Contoh
Cara penyajian sampel dalam pengujian sensoris sangat perlu mendapat perhatian. Contoh dalam uji  harus disajikan sedemikian rupa sehingga seragam dalam penampilannya. Bila tidak demikian, panelis akan mudah dipengaruhi penampilan contoh tersebut meskipun itu tidak termasuk kriteria yang akan diujikan. Tidak hanya itu, suhu, ukuran dan kenampakan dari contoh juga harus disesuaikan.

Uji Pembedaan
Uji pembedaan merupakan pengujian sederhana yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa adanya perbedaan antara dua produk atau lebih, uji ini juga dipergunakan untuk menilai pengaruh beberapa macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan suatu produk industri. Biasanya produk yang di uji adalah produk baru yang dibandingkan dengan produk terdahulu yang telah diterima oleh masyarakat.
Dalam pengujian ini dapat digunakan produk baku sebagai acuan atau hanya pengujian dengan membandingkan beberapa sampel yang diuji dan agar pengujian lebih efektif, sifat dan kriteria yang diujikan dari produk-produk tersebut harus jelas dan dipahami panelis.
Uji pembedaan ini meliputi :
a)      Uji Rangsangan Tunggal (Single Stimulus)
b)      Uji Pasangan (Paired comparison atau dual comparation)
c)      Uji Duo-Trio
d)      Uji Segitiga (triangle test)
e)      Uji Pembanding Ganda (Dual standard)
f)       Uji  Pembanding Jamak (Multiple standard)
g)      Uji Pasangan Jamak (Multiple pairs)

Dan pada kesempatan kali ini penulis akan menekankan pembahasan mengenai uji rangsangan tunggal.

1.      Uji Rangsangan Tunggal (Single Stimulus / uji “A” bukan “A”)
Uji rangsangan tunggal ini merupakan pengujian dengan tingkat kompleksitas yang tidak begitu rumit, tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan apakah suatu produk sama dengan contoh baku karena itulah pengujian ini juga biasa disebut uji A dan bukan A.

Ø  Tujuan Percobaan
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji kemampuan fisio-psikologis panelis, khususnya kemampuan membedakan (discrimination) dan digunakan dalam pengendalian mutu produksi makanan dan minuman.
Ø  Prinsip Percobaan
Prinsip pada percobaan ini berdasarkan pada sensitifitas panelis dalam membedakan dua macam sampel atau lebih yang tingkat perbedaannya sedikit dan kemudian dapat memberikan kesan serta penilaian.

Ø  Aplikasi dalam Bidang Pangan
Aplikasi uji rangsangan tunggal dalam bidang pangan adalah untuk membandingkan produk lama yang sudah di terima masyarakat dengan produk baru, untuk menguji reformulasi produk dan untuk menguji sensitifitas panelis.

Ø  Metode Percobaan
Contoh sebagai bahan baku diberikan kepada panelis di luar ruang uji, control ini di coba berkali-kali untuk memberikan efek memori bagi panelis. Panelis kemudian masuk ke ruang organoleptik untuk mencoba produk baru dan menilai sama tidaknya produk tersebut dengan control atau contoh baku tadi.
Cara penilaian, panelis diminta untuk mengisi formulir isian yang disediakan dengan angka 1 (satu) apabila terdapat perbedaan dan angka 0 (kosong) jika tidak terdapat perbadaan pada kriteria penilaian.

Contoh formulir isian untuk  uji pembedaan


2.      Uji Pasangan (Paired comparison atau dual comparation)
Dua contoh diberikan sekaligus kepada panelis, kemudian panelis menilai kedua contoh tersebut.

3.      Uji Duo-Trio
Pada pengujian ini dua rangsangan yang berbeda diberikan kepada panelis, diikuti dengan contoh ketiga sebagai control / contoh baku, di sini panelis di minta untuk menentukan mana contoh yang sama dengan contoh baku tersebut.

4.      Uji Segitiga (triangle test)
Uji segitiga atau triangle test ini menyertakan 3 contoh yang diberikan kepada penguji (tanpa memberikan contoh baku), kemudian penguji diminta menentukan 2 contoh yang sama dan mana yang berbeda.

5.      Uji Pembanding Ganda (Dual standard)
Pertama panelis harus dapat membedakan 2 contoh yang diberikan sebagai control (A dan B), kemudian penguji disuguhkan pasangan sampel lain dan harus menentukan yang mana dari dua sampel tersebut yang sama dengan contoh A dan mana yang B.

6.      Uji  Pembanding Jamak (Multiple standard)
Adalah panelis merasakan sampel yang disajikan bersamaan dengan control yang jumlahnya ≥ 3, contoh-contoh baku ini memiliki sifat yang sama, hanya ada perbedaan kecil pada tingkat intensitsnya, kemudian panelis harus menentukan contoh mana yang paling berbeda? Mana yang paling berbeda tingkat kemanisannya, dan seterusnya.

7.      Uji Pasangan Jamak (Multiple pairs)
Panelis diberikan sekelompok contoh A dan B secara acak, dan harus menentukan yang mana sampel A dan mana yang B.

TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT...

REVERENSI


0 komentar:

Posting Komentar