PENGUKURAN
KOMPOSISI LEMAK TUBUH
(ANTROPOMETRI)
Cara
pengukuran status gizi yang paling umum di gunakan oleh masyarakat adalah
metode ‘Antropometri”.
Secara
umum antropometri berarti ukuran tubuh manusia, ditinjau dari sudut pandang
gizi, maka antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.
Antropometri
secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi,
ketidaseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak otot dan jumlah air dalam tubuh. Pengukuran antropometri
memiliki keuntungan utama bahwa pengukuran ini cukup akurat, tidak mahal dan
bahwa pengukuran ini tidak harus dilakukan sepenuhnya oleh tenaga ahli.
Antropometri
sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa
parameter. Parameter adalah ukuran
tunggal dari tubuh manusia, antara lain : umur, berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal
lemak di bawah kulit. Komposisi tubuh sering digunakan untuk menentukan suatu
penyakit dan beberapa metode untuk menentukan komposisi tubuh adalah persentase
lemak tubuh.
Di
bawah ini akan diuraikan parameter pengukuran komposisi lemak tubuh.
PENGUKURAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH
Tubuh
manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu adiposa (simpanan lemak) dan
jaringan bebas lemak (lean tissue). Secara konseptual, jaringan bebas
lemak sangat aktif dalam proses metabolisme, sedangkan adiposa adalah jaringan
yang fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi.
Salah
satu teknik pengukuran lemak tubuh adalah dengan menggunakan skinfold
caliper. Bagian-bagian tubuh yang umumnya di ukur adalah tricep, bicep,
scapula dan suprailiac. Pada awal tahun 1900, pengukuran lemak tubuh mulai
diperkenalkan, dan sekarang penggunaannya sudah meluas. Hal ini digunakan untuk
memantau cadangan lemak tubuh dan melihat tingkat obesitas seseorang.
Beberapa
asumsi yang digunakan mengapa skinfold adalah pengukuran yang baik untuk
mengukur lemak bawah kulit adalah:
1. Skinfold adalah
pengukuran yang baik untuk mengukur lemak bawah kulit.
2. Distribusi lemak bawah kulit adalah sama untuk semua individu
termasuk jenis kelamin.
3. Ada hubungan antara lemak bawah kulit dan total lemak tubuh.
4. Jumlah dari beberapa pengukuran skinfold dapat
digunakan untuk perkiraan total lemak tubuh.
Pengukuran
skinfold umumnya digunakan pada anak umur remaja ke atas, umumnya jumlah
lemak dibedakan menurut jenis kelamin.
Standar
tempat pengukuran skinfold menurut Heyward Vivian H. dan Stolarczyk L.M
(1996) terdapat pada 9 tempat yaitu dada (chest), subskapula (subscapular),
mixadilaris (mixadillary), suprailiak (suprailiac), perut (abdominal), trisep (triceps),
bisp (biceps), paha (thigh) dan betis (calf).
Cara
melakukan pengukuran, kulit di “cubit” dengan 2 jari, caliper diletakkan tegak
lurus pada “lipatan kulit” yang tercubit, sekitar 1cm di atas jari, kemudian
penahan caliper dilepas sehingga menjepit lipatan kulit, pembacaan skala baru
boleh dilakukan setelah 2 detik. Pengkuran setidaknya dilakukan sebanyak 2
kali, jika pengukuran ke-2 berselisih lebih dari 1mm, pengukuran harus
diulangi. Pengukuran debaiknya dilakukan ketika kulit sedang tidak berkeringat,
karena kulit yang basah akan menyebabkan “pengembangan” lemak dan kulit (dengan begitu hasil pengukuran menjadi lebih
besar).
NO
|
TEMPAT
|
ARAH
LIPATAN
|
STANDAR
ANATOMI
|
PENGUKURAN
|
1
|
Dada
|
Diagonal
|
Axilla dan putting susu
|
Lipatan
di ambil antara axilla dan puting susu, setinggi mungkin sejajar dengan
lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan.
|
2
|
Subskapula
|
Diagonal
|
Sudut
bawah dari skapula
|
Lipatan diambil
sepanjang garis cleavage tepat dibawah scapula dengan ukuran 1 cm di
bawah jari tangan.
|
3
|
Midaksila
|
Horizontal
|
Pertemuan xiphisternal (titik dimana costal cartilage
berada pada tulang rusuk 5-6 dengan tulang dada atas)
|
Lipatan
di ambil pada garis midaxilaris tepat pada pertemuan xiphisternal.
|
4
|
Suprailiaka
|
Miring
|
Atas iliac
|
Lipatan di
ambil ke arah belakang garis midaxilaris dan ke atas iliac dengan ukuran 1 cm
di bawah jari tangan.
|
5
|
Abdominal
|
Horizontal
|
Ambilicus
|
Lipatan
3 cm di samping tali pudat dan 1 cm ke pusat ambilicus.
|
6
|
Trisep
|
Vertikal
|
Proses
acromial dari scapula dan proses olecranon dari ulna
|
Jarak antara
penonjolan lateral dari proses acronial dan batas interior dari proses
olecranon, dan di ukur pada bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90ᵒ
menggunakan pita pengukur, titik tangan ditandai pada posisi samping lengan. Pengukuran
diambil 1 cm di atas tanda tersebut.
|
7
|
Bisep
|
Vertikal
|
Bisep brachii
|
Lipatan
di ambil di atas bisep brachii yang sejajar dengan trisep di bagian belakang.
Pengukuran di lakukan 1 cm di bawah jari.
|
8
|
Paha
|
Vertikal
|
Lipatan
inguinal dan patella
|
Lipatan di
ambil pada tengah paha, antara lipatan inguinal dan batas dari patella.
Pengukuran di lakukan 1 cm di bawah jari.
|
9
|
Betis
|
Vertikal
|
Lingkaran betis yang paling lebar
|
Lipatan
di ambil pada lingkaran betis yang paling lebar, pada bagian tengah dari
betis dengan lutut bersudut 90ᵒ.
|
Meskipun kelihatannya mudah, teknik
pengukuran lipatan kulit ini harus dipraktikkan terlebih dahulu sebelum
pengukuran yang sesungguhnya dilaksanakan, pengukur harus mengenal alat ukur
dan titik-titik petunjuk pada tubuh.
Sumber kesalahan pengukuran dapat
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, fakto-faktor tersebut adalah
keterampilan teknik pengukur, jenis skinfold caliper yang digunakan,
faktor subjek yang di ukur dan rumus yang digunakan untuk memperkirakan lemak
tubuh.
- Beberapa jenis caliper
- Titik Pengukuran Lemak Bawah Kulit
DAFTAR
PUSTAKA
·
Michael J. Gibney... [at
al.]; alih bahasa, Andry Hartono; editor edisi bahasa Indonesia,
Palupi
Widyastuti, Erita Agustin Hardiyanti
2013 Gizi Kesehatan Masyarakat – Jakarta : EG
·
Dr. Arisman M.B 2010 Gizi
Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi edisi 2, Jakarta;
EGC
·
Supariasa, I Dewa Nyoman,
Bachyar Bakri dan Ibnu Fajar 2013, Penilaian Status Gizi –
sJakarta ;
EGC
0 komentar:
Posting Komentar